Rabu, 16 Oktober 2019

Dampak Penggunaan Zat Adiktif Bagi Kesehatan

DAMPAK PENGGUNAAN ZAT 
ADIKTIF BAGI KESEHATAN 

Image

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis zat adiktif yaitu :
Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi.
Dampak kesehatan yaitu sebagai berikut; 

Hasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktifHasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktifHasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan

Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika.
1.        Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat         ini mengandung racun yang berbahaya.
2.        Mengakibatkan kanker.
3.        Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4.        Penurunan daya ingat.
5.        kerusakan hati/kanker hati.
6.        menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7.        Menimbulkan semangat.
8.        Merasa waktu berjalan lambat.
9.        Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
10.    Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
11.    Menimbulkan euphoria.
12.    Mual,muntah,sulit buang air besar.
13.    Kebingungan (konfusi).
14.    Berkeringat.
15.    Pingsan dan jantung berdebar-debar.
16.    Gelisah dan berubah suasana hati.
17.    Denyut nadi melambat.
18.    Tekana darah menurun.
19.    Otot-otot menjadi lemah.
20.    Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
21.    Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
22.    Banyak bicara.
23.    Gangguan kebiasaan tidur..
24.    Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
25.    Tekanan darah meningkat.

Jenis - Jenis Zat Adiktif

Zat Adiktif – Nama zat adiktif tentu saja tidak asing lagi bagi Anda. Zat adiktif ini sudah sangat banyak di bahas dan di sosialisakan dalam berbagai kesempatan. Hal ini karena zat adiktif merupakan salah satu zat berbahaya yang biasanya tanpa di sadari akan membuat penikmatnya kecanduan. Namun, pemahaman terhadapnya serasa masih sangat di perlukan.
Mengenal lebih jauh tentang zat adiktif ini sangatkah penting karena kadang banyak yang menyalahgunakannya. Padahal zat adiktif sangat di sarankan untuk di hindari. Sedangkan untuk kategori zat yang masih bisa di konsumsi sangat di sarankan meminimalisir tingkat konsumsinya.
Nah, dalam berbagai jenjang pendidikan, biasanya pemahaman mengenai zat adiktif ini akan di tekankan kembali. Hal ini di lakukan untuk menghindarkan generasi muda dari bahayanya dampak berbagai zat tersebut. Sedangkan untuk menambah wawasan mengenai zat adiktif, beberapa ulasan terkaitnya bisa Anda simak dalam pembahasan berikut ini.

PENGERTIAN ZAT ADIKTIF

Pengertian Zat Adiktif
Pengertian Zat Adiktif
Sebelum membahas lebih jauh tentang macam-macam mauopun dampak yang bisa di timbulkan oleh zat adiktif, tentu saja sangat penting untuk mengenal definisinya terlebih dahulu. Dalam hal ini zat adiktif secara bahasan berasal dari dua kata yakni zat dan adiktif. Jika di gabungkan menjadi zat adiktif maka bisa di maknai sebagai zat yang bersifat adiktif .
Namun, zat adiktif ini bukanlah sebuah sifat melainkan nama. Jadi, kumpulan zat-zat yang memiliki efek masing-masing untuk tubuh ini memiliki nama sebagai zat adiktif. Namun zat adiktif ini memiliki kriteria yang berbeda antata satu dengan yang lainnya. Ada yang risikonya tinggi dan ada yang rendah.
Secara lebih jelas, zat adiktif di pahami sebagai zat yang biasanya di tambahkan dalam berbagai resep. Baik itu minuman, makanan maupun lainnya sehingga bisa masuk dalam tubuh. Zat adiktif ini tergolong zat yang cukup berbahaya. Apalagi jika tidak di konsumsi sesuai kadarnya. Pada akhirnya, mengkonsumsi zat adiktif bisa menjadikan ketagihan pada konsumennya.

MACAM-MACAM ZAT ADIKTIF

Macam-Macam Zat Adiktif
Macam-Macam Zat Adiktif
Zat adiktif tentu saja tidak hanya ada satu dua. Namun ada banyak sekali yang tergolong dalam nama zat adiktif. Namun ada yang cukup familiar dan ada yang tidak. Sedangka untuk macamnya secara umum, ada 4 macam zat adiktif yang sering beredar. Secara rinci zat tersebut adalah inhalasin, nikotin, kafein dan narkoba.

INHALASIN

Inhalasih ini mungkin merupakan salah sau zat adiktif yang kurang banyak di kenal. Dalam hal ini, inhalasin memang tidak cukup familiar, namun tingkat bahayanya masih sama saja dengan beberapa jenis zat adikitif lainnya jika di gunaka secara berlebihan. Sedangkan berdasarkan bahannya, inhalasin terbuat dari bahan-bahan berupa beberapa larutan yang bersifat khusus.
Larutan yang di gunakan untuk meracik inhalasin terdiri dari larutan yang sifatnya gampang menguap. Diantara bahan-bahan yang di maksud adalah seperti cat semprot, hairspray, lem maupun pengharum ruangan. Selain itu bisa juga berasal dari gas ketawa maupun anestesi atau pembius. Sedangkan contoh inhalasin ini adalah eter dan kloroform.

NIKOTIN

Yang termasuk dalam daftar jenis zat adiktif selanjutnya adalah nikotin. Di bandingkan dengan inhalasin, tentu saja nama nikotin jelas lebih familiar. Biasanya yang terkenal dengan kandungan nikotin di dalamnya tidak lain adalah rokok. Dan inilah yang membuat nikotin terkenal karena rokok salah satu produk yang sangat banyak di konsumsi oleh para perokok di Indonesia.
Nah, terkait dengan asal-usul mengapa rokok ini mengandung nikotin tidak lain adalah karena bahan rokok sendiri merupakan tembakau. Sebenarnya yang kuat akan kandungan nikotinnya adalah tembakau. Selanjutnya ketika di racik menjadi rokok, otomatis kandungan tersebut akan masuk pada rokoknya. Sedangkan beberapa dampak rokok adalah bronkitis, emfisema, dan infeksi tenggorokkan.

KAFEIN

Selanjutnyam yang juga merupakan salah satu zat adiktif berbahaya yang mungkin juga sangat familiar namanya bagi Anda adalah kafein. Kafein merupakan zat yang memiliki khasiat dapat menstimulasi susunan syaraf pusat. Dalam hal ini efek yang di timbulkannya bisa menghilangkan rasa lapar, rasa letih hingga rasa kantuk.
Tentu saja ini sangat menarik untuk menemani hari-hari lembur konsumennya. Sedangkan yang mengandung kafein ini diantaranya adalah teh dan kopi, namun dengan kadar yang sedikit. Nah, meski mengkonsumsinya cukup menguntungkan, namun jangan sampai angka konsumsi Anda terhadap nikotin ini terlalu berlebihan karena bisa berakibat pada gagal ginjal dan gangguan jantung.

NARKOBA

Yang terakhir, zat adiktif yang tergolong sangat berbahaya di sini adalah narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, prikotropika dan zat adiktif berbahaya lainnya. Zat narkoba ini biasanya di masukkan dalam tubuh dengan di minum, di hisap maupun di suntikkan. Efek dari narkoba akan menimbulkan berubahnya pikiran, suasana hati, maupun perilaku konsumen.
Narkoba ini adalah salah satu zat berbahaya yang sangat di larang penggunaannya terutama di Indonesia yang merupakan negara hukum. Dalam hal ini, narkoba bisa merusak banyak organ tubuh maupun sistem syaraf Anda. Yang berbahaya lagi adalah efek kecanduan yang di timbulkannya. Sekali Anda terkena konsumsi narkoba, maka akan sangat sulit untuk lepas darinya.

DAMPAK NEGATIF ZAT ADIKTIF

Dampak Negatif Zat Adiktif
Dampak Negatif Zat Adiktif
Melihat dari pengertian dan macam-macam zat adiktif, tentu saja sudah tidak dapat di pungkiri bahwasanya jenis zat tersebut memang berbahaya. Meskipun ada beberapa yang tidak apa-apa di konsumsi dalam kadar secukupnya, namun jika Anda berlebihan tentu saja efeknya pun tidak akan baik untuk kesehatan maupun untuk lingkungan sekitar Anda.
Dalam hal ini tentu saja dampak yang akan di timbulkan oleh zat adiktif juga tidak main-main. Akan tetapi, dampak ini tidak sama antara jenis satu dengan jenis yang lain. Ada yang risikonya besar dan ada yang sederhana-sederhana saja. Sedangkan beberapa dampak secara khusus dari masing-masing zat adiktif tersebut adalah sebagai berikut.
dampak penyalahgunaan minuman alkohol
Alkohol ini merupakan salah satu zat adiktif yang sangat berbahaya. Namun, meski sudah banyak penyuluhan terkait betapa berbahayanya alkohol, tetap saja masih banyak sekali yang mengkonsumsinya dengan berbagai alasan. Padahal, ketika seseorang mengkonsumsinya, dia tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga orang lain mengingat sifatnya sebagai depresan.
Selanjutnya, kini sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui dampak alkohol secara nyata bagi kesehatan. Diantara dampak berbahaya tersebut adalah bisa menyebabkan gangguan pada syaraf dan jantung. Selain itu juga bisa menyebabkan gangguan dalam sistem metabolisme tubuh. Bahkan, yang tidak kalah parah adalah risiko cacat, impoten, maupun gangguan seks lainnya.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN GANJA

Jika dalam poin macam-macam zat adiktif di sebutkan bahwasanya salah satu zat yang paling berbahaya adalah narkoba, maka contoh dari narkoba ini tidak lain adalah ganja. Dengan begitu, tentu saja ganja adalah salah satu konsumsi terlarang yang sangat membahayakan bagi Anda maupun lingkungan sekitar Anda.
Ganja menjadi sangat berbahaya di sebabkan karena kandungan di dalamnya yang memang mengkhawatirkan dan bisa mengakibatkan berbagai resiko tinggi. Dalam hal ini mengkonsumsi ganja bisa menyebabkan konsumennya memiliki daya tahan tubuh yang semakin melemah. Selain itu juga semakin mudah terserang penyakit dan aliran darah pun menjadi semakin tidak baik.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN HALUSINOGEN

Zat adiktif diantaranya ada yang memiliki dampak sebagai halusinogen. Dalam hal ini setelah mengkonsumsi, maka konsumen bisa merasakan halusinasi yang cukup tinggi karena zat yang terkandung di dalamnya memang langsung merujuk pada sistem syaraf. Secara lebih jelas, halusinigen akan di terangkan lebih lanjut di poin selanjutnya.
Sedangkan kali ini, fokus pada pembahasan mengenai dampak halusinogen, di sini halusinogen akan berdampak sangat buruk pada organ tubuh Anda khususnya untuk wilayah sistem syaraf. Dengan demikian, tentu saja yang harus di perhatikan adalah bagian otak. Dalam hal ini halusinogen bisa mengakibatkan pendarahan pada otak sehingga banyak juga efek selanjutnya yang bisa terjadi.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN KOKAIN

kokain juga merupakan salah satu jenis zat adiktif yang sangat berbahaya. Jika tingkat konsumsi Anda dalam jumlah kecil dan wajar-wajar saja atau sesuai kebutuhan sebenarnya tidaklah ada masalah. Akan tetapi, lain dari itu, jika zat adiktif ini di konsumsi secara berlebihan tentu saja akan mengakibatkan efek samping tertentu yang mungkin tidak akan Anda bayangkan sebelumnya.
Nah, dampak buruk dari mengkonsumsi kokain ini tidak lain adalah terjadinya anemia atau kekuranga sel darah putih. Jika di konsumsi dalam jangka panjang, tentu ini akan terjadi. Pada akhirnya badan Anda pun akan semakin kurus. Selain itu terlalu banyak kokain juga bisa menyebabkan perforesi pada sekat hidung dan menimbulkan aritma pada organ jantung Anda.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN APIODA

Sebagaimana zat adiktif lainnya, zat yang satu ini tentu saja tidak kalah berbahaya. Dalam hal ini apioda bisa mengakibatkan berbagai gangguan organ khusus. Ketika apioda masuk dalam tubuh bisa mengakibatkan tubub gangguan menstruasi pada wanita. Sedangkan untuk pria, zat adiktif berbahaya ini bisa berakibat pada impotensi dan konstipasi khronuk.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN INHALASIN

Dalam poin sebelumnyam inhalasin telah di singgung sebagai salah satu jenis zat adiktif yang bisa membahayakan tubuh. Dalam hal ini inhalasin memang bisa mengakibatkan berbagai dampak buruk untuk kesehatan. Apalagi jika di gunakan secara berlebihan. Bisa jadi penggunanya akan mengalami pusing di kepala. Bahkan bisa juga berdampak pada kondisi tidak sadarkan diri.
Nah, tidak hanya berhenti sampai di sana, ternyata inhalasin juga bisa berakibat pada kondisi kritis pada beberapa organ tubuh. Bagaimana tidak, jika sudah berefek parah, inhalasin ini bisa mengakibatkan gangguan pada beberapa organ yang sangat penting bagi tubuh. Diantaranya seperti gangguan pada lever, gangguan pada jantung, hingga gangguan pada otak.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NON OBAT

yang di maksud dengan penyalahgunaan non obat ini adalah beberapa resep yang biasanya banyak di temui di masyarakat untuk tujuan tertentu. Biasanya ada beberapa benda uang memang sengaja di salahgunakan agar bisa mendapatkan efek tertentu setelah memakainya. Diantara benda-benda yang di maksud di sini seperti bensin, tiner, racun serangga, lem, dan lain sebagainya.
Bahan-bahan ini termasuk daftar bahan yang sifatnya cukup keras. Karena itu, tentu saja akan sangat berbahaya jika di salahgunakan dalam hal apa pun. sedangkan efeknya pada tubuh akan menimbulkan gangguan kesehatan yang cukup parah dan serius. Salah satu gangguan yang bisa di timbulkannya adalah terjadinya infeksi emboli.
Baca : Bioteknologi

PENGGOLONGAN ZAT ADIKTIF

Penggolongan Zat Adiktif
Penggolongan Zat Adiktif
Yang termasuk dalam zat adiktif ini memang cukup banyak. bahan-bahan yang merupakan resepnya pun tidak sedikit. Oleh karena itu tidak heran jika zat adiktif pun memiliki banyak jenis dan penggolongan. Nah, dalam hal ini berdasarkan efek yang di timbulkan ada tiga golongan zat adiktif. Ketiganya adalah stimulan, halusinogen dan depresan.

STIMULAN

jika berbicara mengenia penggolongan zat adiktif, maka yang pertam banyak di kenal di kalangan masyarakat adalah stimulan. Sesuai dengan namanya, zat ini akan memberikan stimulasi atau perangsangat tertentu bagi siapa pun yang mengkonsumsinya. Sedangkan yang di rangsang oleh stimulan sendiri langsung mengarah pada pusat syaraf.
Nah, ketika sudah mengkonsumsi stimulan, maka pengkonsumsi akan merasakan kinerja organ tubuhnya menjadi semakin cepat. Katakan saja seperti organ jantung, pernapasan maupun tekanan darah. Dalam hal ini, tekanan darah akan semakin cepat, begitu pula dengan detak jantung yang juga semakin cepat. Sedangkan contoh zat adiktif jenis ini adalah seperti nikotin, kokain, dan kafein.

HALUSINOGEN

Golongan zat adiktif yang kedua adalah halusinogen. Namanya juga halusinogen, tentu saja akan menimbulkan efek berupa halusinasi bagi para pengkonsumsinya. Hal ini bisa terjadi karena zat tersebut ketika masuk dalam tubuh akan mengganggu sistem syaraf. Karena itulah halusinogen cukup berbahaya jika di salah gunakan.
Dalam hal ini halusinogen tidak hanya membahayakan diri sendiri. Ketika seseorang mengkonsumsinya dan berkeliaran di mana-mana tentu saja akan membahayakan orang lain. Selain itu, untuk kesehatan dan masa depan tubuh Anda pun sangat berefek negratif. Sedangkan salah satu jenis halusinigen ini adalah LSA.

DEPRESAN

Golongan dari zat adiktif yang terakhir adalah depresan. Dalam hal ini depresan memiliki fungsi dan efek yang bertolak belakang dengan stimulan. Jika telah di bahas sebelumnya bahwa stimulan akan meningkatkan kinerja organ tubuh, maka depresan akan melemahkan kinerjanya. Jadi, seperti tekanan darah, kontraksi otot dan sejenisnya akan segera menurun setelah depresan di konsumsi.
Dalam hal ini bisa di katakan juga bahwasanya depresan akan memberikan efek seperti obat tidur pada konsumennya. Hal ini karena pengkonsumsi depresan dengan segera akan kehilangan kesadaran terhadap dunia luar ketika sudah bersentuhan dengannya. Sedangkan salah satu contoh depresan yang sangat mudah di temui dan banyak sekali di konsumsi tidak lain adalah alkohol.
Baca : Polusi

BAGAIMANA MENGHINDARI PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF BERBAHAYA?

Bagaimana Menghindari Penggunaan Zat Adiktif Berbahaya?
Bagaimana Menghindari Penggunaan Zat Adiktif Berbahaya?
Mengingat betapa berbahayanya zat adiktif untuk kesehatan maupun untuk mental tentu saja sangat penting untuk menghindai penggunaan dan konsumsi zat tersebut. Terutama jika di lakukan secara berlebihan. Nah, untuk menghindari penggunaan zat adiktif yang berbahaya, kini Anda harus memulai pola hidup sehat. Selain itu, silahkan Anda jaga pegaulan sehingga tidak salah lingkungan.
Sejauh ini tentu saja sudah sangat jelas bagi Anda apa itu zat adiktif, bagaimana dampaknya dan apa saja jenis-jenisnya. Sekalipun tidak terlalu mendalam, paling tidak bisa di simpulkan bahwasanya zat adiktif merupakan salah satu zat yang berbahaya dan perlu untuk di hindari. Apalagi jika yang di maksud adalah jenis yang cukup keras sebagaimana alkohol, apalagi narkoba.

Pengemulsi

PENGEMULSI

   Pengemulsi, pemantap dan pengental (emulsifier, stabilizer) adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Bahan tambahan makanan ini biasanya ditambahkan pada makanan yang mengandung air dan minyak, misalnya saus selada, margarine dan es krim.
                Contoh nya adalah polysorbat biasa digunakan sebagai pengemulsi pada pembuatan es krim dan kue. Pektin biasa digunakan sebagai pengental pada jamu, jeli, marmalad, minuman ringan dan es krim. Gelatin biasa digunakan sebagai pemantap dan pengental sediaan keju. Karagenan dan agar biasa digunakan sebagai pemantap dan pengental pada produk susu dan keju.

EMULSI
         Emulsi merupakan suatu dispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan lain, yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonis.
         Beberapa jenis emulsi yang biasa ditemukan pada makanan yaitu mayonnaise, french dressing, cheese cream, kuning telur, serta susu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN EMULSI
Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi adalah tipe pengemulsi, konsentrasi pengemulsi, ukuran tetesan, pH, viskositas, stabilizers, pemanasan, pendinginan, pembekuan, atau pengguncangan. 
      Emulsi dapat terjadi secara permanen dan temporer.
      Emulsi Permanen merupakan bahan yang mampu membentuk selaput atau film di sekeliling butiran yang terdispersi sehingga mencegah bersatunya kembali butir-butir tersebut. Bahan tersebut dikenal sebagai emulsifier.
      Emulsi temporer terjadi misalnya pada suatu minyak dan air yang dikocok bersama-sama, akan terbentuk butir-butir lemak dan kemudian terbentuk suatu emulsi, tetapi apabila dibiarkan partikel-partikel minyak akan bergabung lagi dan memisahkan diri dari molekul air. Hal ini disebut sebagai emulsi temporer. Karena itu harus cepat digunakan, atau harus di kocok lagi sebelum waktu pemakaian.
      Contoh emulsi temporer adalah french dressing
EMULSIFIER
         Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas permukaan (surface-active agents) sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan (surface tension) antara udara-cairan dan cairan-cairan yang terdapat dalam suatu sistem makanan. Kemampuannya menurunkan tegangan permukaan menjadi hal menarik karena emulsifier memiliki keunikan struktur kimia yang mampu menyatukan dua senyawa berbeda polaritasnya.
         Daya kerja emulsifier mampu menurunkan tegangan permukaan yang dicirikan oleh bagian lipofilik (non-polar) dan hidrofilik (polar) yang terdapat pada struktur kimianya. Ukuran relatif bagian hidrofilik dan lipofilik zat pengemulsi menjadi faktor utama yang menentukan perilakunya dalam pengemulsian.
Emulsifier apabila lebih terikat pada air atau lebih larut dalam air (polar) maka dapat lebih membantu terjadinya dispersi minyak dalam air sehingga terjadilah emulsi minyak dalam air (o/w), misalnya pada susu.
Emulsifier yang lebih larut dalam minyak (nonpolar) menyebabkan terjadinya emulsi air dalam minyak (w/o), contohnya pada mentega dan margarin
Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Secara umum bahan pengemulsi terdiri dari emulsifier alami dan emulsifier buatan (sintetis). Pengemulsi alami dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam. Misalnya dari biji kedelai, kuning telur dan sebagainya. Di dalam biji kedelai terdapat minyak yang cukup tinggi, di samping air. Keduanya dihubungkan oleh suatu zat yang disebut lecithin. Bahan inilah yang kemudian diambil atau diekstrak menjadi bahan pengemulsi yang bisa digunakan dalam produk-produk olahan.
Emulsi dapat sebagai campuran yang stabil dari dua larutan yang immiscible yang terdiri dari fase dispersi dan fase kontinyu. Berdasarkan tipe fase dispersi dan fase kontinyu emulsi dapat dibagi menjadi dua tipe umum yaitu emulsi O/W (Oil in Water), di mana fase dispersinya adalah oil (minyak) dan water (air) sebagai fase kontinyu dan tipe emulsi W/O (Water in Oil) terdiri dari water(air) sebagai fase dispersi dan Oil (minyak) sebagai fase kontinyu.
Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur. Gugus nonpolar emulsifier akan mengikat minyak (partikel minyak dikelilingi) sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut. Bagian polar kemudian akan terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi bermuatan negatif. Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang pada awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.
Sifat dari emulsi tersebut banyak digunakan dalam pengolahan pangan. Sebagaimana kita ketahui banyak bahan pangan mengandung air dan/atau dalam pengolahannya menggunakan air. Salah satu contoh emulsifier yang sering digunakan adalah lesitin. Lesitin dapat bersumber dari telur maupun kedele. Lesitin mempunyai struktur seperti lemak tetapi mengandung asam fosfat, gugus polar dan gugus non polar. Gugus polar yang terdapat pada ester, fosfatnya bersifat hidrofilik (cenderung larut air), sedang gugus non polar yang terdapat pada ester asam lemaknya bersifat lifofilik (cenderung larut dalam lemak).  
Dalam pembuatan biskuit sering digunakan pengemulsi (emulsifier) guna mendapatkan adonan lebih kompak dan menghasilkan tekstur biskuit yang kompak dan kokoh. Pengemulsi yang umum digunakan adalah teluryang dapat melembutkan tekstur biskuit dari daya pengemulsi lesitin yang terdapat dalam kuning telur dan membuat adonan lebih kompak oleh daya ikat dari putih telur (Matz, 1968).
Selain digunakan dalam pembuatan biskuit, lesitin merupakan pengemulsi yang digunakan untuk pembuatan es krim.  Lesitin ditambahkan dalam pembuatan eskrim guna membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan terutama yang mengandung air dan minyak. Hal ini karena kandungan airnya dapat mencapai 63%. Es krim dikatakan bermutu tunggi apabila mengandung lemak yang tinggi, manis, berbodi halus dengan tekstur lembut.
Berdasarkan hal diatas dapat diketahui bahwa pentingnya bahan pengemulsi dalam pengolahan guna membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan terutama yang mengandung air dan minyak maka dari itu dilakukan pembahasan lesitin sebagai pengemulsi.
Emulsi adalah suatu dispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang lain, yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonistik. Emulsi yang dikenal mayonnaise, french dressing, cheese cream, kuning telur, serta susu. Pada umumnya emulsi bersifat tidak stabil, yaitu dapat pecah atau lemak dan air akan terpisah, tergantung dari keadaan lingkungannya. Emulsi ada dua macam yaitu emulsi air dalam lemak atau emulsi water in oil (w/o) dan emulsi lemak dalam air atau emulsi oil in water (o/w). Untuk menstabilkan sistem emulsi biasanya ditambahkan emulsifier. Emulsifier adalah zat-zat yang dapat mempertahankan sistem emulsi.Contoh penggunaan emulsifier dalam sistem emulsi adalah dalam saus selada dam mayonnaise. Emulsi saus selada dapat dipertahankan dengan menambahkan kuning telur sebagai emulsifier. Zat yang terpenting di dalam kuning telur yang dapat mempertahankan emulsi adalah fosfolipida, diantaranya yang terpenting adalah lecitin. Daya kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik pada minyak maupun air. Bilaemulsifier tersebut lebih terikat pada air atau lebih larut dalam air (polar) maka dapat lebih membantu terjadinya dispersi minyak dalam air sehingga terjadilah emulsi minyak dalam air (o/w), contoh : susu. Bila emulsifier lebih larut dalam minyak (nonpolar) terjadilah emulsi air dalam minyak (w/o), contoh margarin, dan mentega. Emulsifier yang banyak terdapat di alam adalah fosfolipida, lesitin dan fosfatidil etanolamina. Fosfolipida merupakan turunan lemak, yang sebuah asam lemaknya tersubstitusi oleh asam fosfat yang teresterifikasi dengan gliserol pada salah satu atom karbon ujungnya. Jenis asam lemak yang terdapat pada atom karbon lain dalam gliserol sangat tergantung dari jenis fosfolipidnya, biasanya satu dari dua asam lemak tersebut merupakan asam lemak tidak jenuh. Gelatin dan albumen (putih telur) adalah protein yang bersifat sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa, kuning telur merupakan emulsifier kuat. Paling sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier yang kuat adalah kandungan lesitinnya yang terdapat dalam bentuk kompleks sebagai lesitin-protein.

B.   Fungsi Pengental Emulsifier
Fungsi – fungsi pengemulsi pangan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan utama, yaitu:
1.  Untuk mengurangi tegangan permukaan, pada permukaan minyak dan air yang   mendorong pembentukan emulsi dan pembentukan kesetimbangan fase antara minyak, air dan pengemulsi pada permukaan yang memantapkan antara emulsi.
2.  Untuk sedikit merubah sifat-sifat tekstur dan awetan
3.  Untuk memperbaiki tekstur produk pangan
Keuntungan Emulsifier
         Keuntungan menggunakan emulsifier adalah
         Lebih ekonomis
         Bahan telur bisa dikurangi
         Adonan tetap stabil meski lama belum bisa dimasukkan ke dalam oven
         Pengocokan bisa dilakukan dalam waktu singkat namun cepat mengembang.
         Membuat cake lebih halus.
Kerugian Emulsifier
         Kerugiannya adalah jika penggunaan emulsifier terlalu banyak akan menyebabkan kue menjadi kurang enak rasanya .
C.   Jenis/Macam Pengental Emulsifier
JENIS EMULSI :
1.                EMULSIFYER ALAMI

Ø  TELUR
                Telur mengandung lipoprotein dan fosfolipid seperti lesitin yang dikenal sebagai misel. Struktur misel pada lesitin tersebut adalah bagian yang membuat emulsifier tersebut bekerja dengan baik.

Ø  KUNING DAN PUTIH TELUR
             Gelatin dan albumin pada putih telur adalah protein yang bersifat sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa dan kuning telur merupakan emulsifier yang paling kuat. Paling sedikit sepertiga kuning telur merupakan lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier kuat adalah kandungan lesitin dalam bentuk kompleks sebagai lesitin protein .

Ø  GELATIN
             Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen (jaringan ikat) hewan Nilai gizinya yang tinggi yaitu terutama akan tingginya kadar protein khususnya asam amino dan rendahnya kadar lemak. Gelatin kering mengandung kira-kira 84 – 86 % protein, 8 – 12 % air dan 2 – 4 % mineral. Dari 10 asam amino essensial yang dibutuhkan tubuh, gelatin mengandung 9 asam amino essensial, satu asam amino essensial yang hampir tidak terkandung dalam gelatin yaitu triptofan.
             Penggunaan gelatin sangatlah luas dikarenakan gelatin bersifat serba bisa, yaitu bisa berfungsi sebagai bahan pengisi, pengemulsi (emulsifier), pengikat, pengendap, pemerkaya gizi, sifatnya juga luwes yaitu dapat membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk film yang transparan dan kuat, kemudian sifat penting lainnya yaitu daya cernanya yang tinggi.

Ø  KEDELAI
             Kedelai sebagai bahan makanan memunyai nilai gizi cukup tinggi. Di antara jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Di dalam biji kedelai terdapat minyak yang cukup tinggi, di samping air. Keduanya dihubungkan oleh suatu zat yang disebut lecithin.
             Bahan inilah yang kemudian diambil atau diekstrak menjadi bahan pengemulsi yang bisa digunakan dalam produk-produk olahan.

Ø  LESITIN
             Lesitin (Fosfatidil Kolina) ialah suatu fospolipid yang menjadi komponen utama fraksi fospatida pada ekstrak kuning tel atau kacang kedelai yang diisolasi secara mekanik, maupun kimiawi dengan menggunakan heksana .Lesitin merupakan bahan penyusun alami pada hewan maupun tanaman. Lesitin paling banyak diperoleh dari kedelai. Penggunaan lesitin yang paling awal adalah pada tahun 1890-an sebagai pengemulsi pada margarin, berupa kuning telur (mengandung lesitin tinggi), dan fosfatida lainnya. Lesitin merupakan bagian integral membran sel, dan bisa sepenuhnya dicerna, sehingga dapat dipastikan aman bagi manusia.Lesitin digunakan secara komersil untuk keperluan pengemulsi dan/atau pelumas, dari farmasi hingga bahan pengemas.Sebagai contoh, lesitin merupakan pengemulsi yang menjaga cokelat dan margarin pada permen tetap menyatu.Struktur lesitin :

Ø  TEPUNG KANJI             
             Tepung kanji, tapioka, tepung singkong, atau aci adalah tepung yang diperoleh dari umbi akar ketela pohon. Tepung kanji merupakan salah satu emulsifier yang bagus untuk makanan. Tepung ini memiliki sifat-sifat fisik yang hampir sama dengan tepung sagu sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. Emulsifier tepung kanji dapat menghasilkan tekstur yang lunak pada zat terdispersi, selain itu juga menghasilkan butiran-butiran yang halus, serta dapat menyatu dengan zat terdispersi.Tepung kanji adalah salah satu tepung yang tidak membentuk gel. Gel yang terbentuk akan membuat bahan makanan tidak dapat teraduk rata serta berviskositas tinggi.Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan untuk bahan perekat. Banyak makanan tradisional yang menggunakan tepung kanji atau tapioka sebagai bahan bakunya, seperti bakso batagor, siomay, comro, misro, cireng, dan pempek.

Ø  SUSU BUBUK
             Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid. Susu bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama dari pada susu cair dan tidak perlu disimpan di lemari es karena kandungan uap airnya sangat rendah. Susu bubuk selain sebagai pelengkap gizi, dapat pula berperan sebagai emulsifier dalam proses emulsi suatu bahan pangan yang sangat bagus.Susu bubuk merupakan emulsifier yang baik dari segi tekstur, kemantapan emulsi, ukuran dispersi, maupun rasa. Hal ini dikarenakan susu bubuk merupakan emulsifier yang lebih terikat pada air atau lebih larut dalam air (polar) sehingga dapat lebih membantu terjadinya dispersi minyak dalam air dan menyebabkan terjadinya emulsi minyak dalam air. Bahan pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan susu sebagai emulsifier akan menghasilkan tekstur, aroma, dan rasa yang lebih bagus dibandingkan dengan bahan pangan yang sama yang tidak ditambahkan emulsifier susu. Emulsifier susu bubuk dapat membuat tekstur zat terdispersi menjadi lunak, butiran zat terdispersi menjadi halus, dan meningkatkan kemantapan emulsi.

2.      EMULSIFYER BUATAN
•      Di samping Emulsifier alami telah  dibuat orang Emulsifier buatan yang terdiri dari monogliserida, misalnya gliseril monostearat.
•      Radikal asam stearat merupakan gugus nonpolar, sedangkan bagian sisa dari molekul, terutama dua gugus hidroksil dan gliserol, merupakan gugus yang polar.

•      Contoh lain emulsifier buatan yaitu ester dari asam lemak sorbitan yang dikenal sebagai SPANS yang dapat membentuk emulsi air dalam minyak, dan ester dari polioksietilena sorbitan dengaan asam lemak yang di kenal sebagai TWEEN yang dapat membentuk emulsi minyak dari air.

•      Pada kue-kue, penggunaan SPANS membentuk serta memperbaiki tekstur dan volume, sedang TWEEN membantu mengurangi atau mencegah kekeringan, sehingga kue tetap lunak
•      Jenis emulsifier lain seperti gliseril laktopalmitat, merupakan emulsifier yang banyak di gunakan dalam pembuatan cakes mixes
•      CMC (carboxyl methyl cellulose) banyak digunakan sebagai stabilizer dalam pembuatan salad dressing.

Dampak Penggunaan Zat Adiktif Bagi Kesehatan

DAMPAK PENGGUNAAN ZAT  ADIKTIF BAGI KESEHATAN  Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan kete...